Kehidupan terdiri dari semua peristiwa sepanjang ‘jalan kenangan hidup’, baik yang barusan dialami secara pribadi, maupun segala yang sudah lama terpateri dalam dinding sejarah kehidupan insan berbudi dari generasi ke generasi. Hal itu dapat berupa: aneka perjumpaan, segala pertemuan dan berlaksa kejadian yang diinderai, baik yang disadari maupun yang setengah sadar (bahkan mimpi atau iming-iming sekalipun). Memang semuanya tercampur baur dan tetap menempel serta terus mengendap dalam memory. Semuanya merangkumi juga pelbagai hal yang tidak diinderai namun acapkali terbit dalam ‘alam imaginasi’ dan memberi inspirasi kepada manusia. Manusia mengisi kehidupannya dengan halaman-halaman pengalaman yang dimiliki: yang unik dan khas, yang menarik dan biasa-biasa, yang istimewa dan boleh dikata luar biasa, yang sederhana dan paling rumit, yang mengagumkan dan membingungkan, yang pasti dan yang tidak menentu, yang konstan dan ambigu, yang intelektual maupun yang hanya berupa serap rasa, yang disebut pengetahuan dan yang hanya dikategori dalam bentuk feeling, yang imaginatif maupun yang hambar dan tawar, yang lurus menurut aturan logika atau yang tidak memenuhi prasyarat aturan alur pikir manusia dan lain sebagainya. Acapkali dapat saja terjadi, ada kisah sejarah manusia yang sama dimiliki oleh dua orang atau beberapa insan berbeda perspektif. Hal itu bisa mungkin oleh karena sesuatu yang sama memang dijumpai oleh orang-orang yang sama (atau orang berbeda), namun di tempat berbeda (juga di tempat yang sama). Tentu kisah yang sama diapresiasi secara berbeda, tergantung dari kemampuan yang dimiliki setiap manusia dalam ruang lingkup yang tidak sama. Pada sisi tertentu, di sinilah sebetulnya letak variasi dan ragam rupa ‘isi buku’ yang dimiliki oleh setiap manusia, dari pribadi yang satu ke citra pribadi yang lain. Halaman buku yang dipenuhi dengan daftar isi kehidupan yang dialami manusia pasti bermacam ragam, sesuai dengan perspektif dan persepsi pribadi yang terlibat dalam setiap perjumpaan yang dialami semasa hidup. Umumnya ada dua sikap utama dalam perjumpaan tersebut, pertama, manusia dapat berdiri dan terlihat sebagai penonton; kedua, manusia aktif melibatkan diri. Walau secara azasi sebetulnya tidak ada manusia yang selalu hadir sebagai penonton oleh karena daya intelektualitas selalu akan aktif membimbing manusia ketika ia terlibat dalam dinding sejarah setiap perjumpaan. ‘Buku kehidupan’ itu kemudian diakhiri dengan ‘bab penutup’ yang sering tidak dirancang sebelumnya (kematian). Ia sesungguhnya menjadi pamungkas kata atau inilah isi buku sesungguhnya. Isi pokok buku kehidupan tentunya berkaitan sangat erat dengan berbagai ilmu kehidupan, dimana manusia dengan kebebasan intelektualitasnya mencari citra manusia berbudaya yang seakan terjerembab dalam upaya cerdas untuk mencari kebenaran yang diidam-idamkan di sepanjang kehidupan. Bagi seorang seniman, buku kehidupan itu mengisahkan perjalanan panjang manusia ketika melanglang segala sudut alam dengan kreativitas seni, cita rasa dan daya intelektualitas yang bebas. Dalam perspektif berbeda, buku yang sedang anda kecapi ini merupakan sebuah buku tentang kehidupan seorang insan. Inilah sebuah beberan pengetahuan khusus mengenai ‘ilmu kehidupan tertentu’ berkenaan dengan seseorang dalam takaran impersonal, yang terkisah dalam sebuah kawasan, Pulau Timor namanya. Kisah tentang Timor yang impersonal ini kemudian dipersonifikasi sebagai buaya yang sedang tidur lelap, yang akan dapat dilihat dalam sebuah tulisan pada kanvas me-review citra dari kisah-kisah masa silam dalam perspektif Melanesia pada bingkai Manusia Timor. Isi buku ini terlahir dari kreasi penulis sendiri, yakni refleksi-ulang satu dua makalah dan kumpulan tulisan-tulisan antropologis pada berbagai kesempatan, baik yang telah dimuat dalam media, atau berupa makalah yang pernah diseminarkan. Setelah membaca kembali karya-karya tersebut, penulis mengambil keputusan untuk menyatukannya dalam sebuah terbitan, sebagaimana pembaca kecapi pada saat sekarang.
... penulisan sejarah selalu tidak pernah selesai pada waktu tertentu, karena itu kami berusaha menyampaikan beberapa data mengenai Oceania. Memang, pasti saja ada pemikiran dan refleksi serta telaahan baru dari para penulis sebelumnya, ...